V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Rangkuman Penelitian
Dampak program rata-rata masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan angka elastisitas
yang < 1, bahkan ada yang negatif, yaitu :
Dampak terhadap peningkatan volume usaha koperasi dibidang peternakan bernilai
signifikan, dengan angka elastisitas sebesar 1,487. Dibidang perikanan kurang
signifikan, dengan angka elastisitas sebesar 0,738 dibidang perkebunan signifikan
dengan angka elastisitas 1,425. dalam hal ini dampak program dikatakan sebanding
apabila elastisitas sama dengan satu (e = 1).
Dampak program terhadap pendapatan koperasi bersifat negatif, pemberian program
justru menyebabkan penurunan jumlah pendapatan, akibat progresivitas biaya
produksi lebih besar dibandingkan omset. Angka elastisitas sbesar -0,049 untuk
bidang peternakan, -0,024 untuk bidang perikanan dan -0,047 untuk bidang
perkebunan. Hal yang sama juga terjadi terhadap pendapatan anggota, untuk
bidang peternakan angka elastisitas sebesar -0,012 dan untuk bidang perkebunan
sebesar -0,012.
Dampak terhadap penyerapan tenaga kerja (jumlah pekerja) relatif tinggi dengan
elstisitas sebesar 1,994 untuk peternakan dan untuk bidang perkebunan sebesar -
0,012.
Dampak program terhadap peningkatan etos kerja sangat rendah dengan angka
elastisitas sebesar 0,035 untuk bidang peternakan dan 0,038 untuk perkebunan.
Dampak program terhadap peningkatan semangat berkoperasi masih sangat rendah
yang ditunjukkan dengan elastisitas 0,072 untuk bidang peternakan dan 0,068 untuk
perkebunan.
Sedangkan dampak program terhadap peningkatan ekonomi pedesaan
yang ditunjukkan dengan indikator penyerapan tenaga kerja. Dalam aspek
ini angka elastisitas yang tinggi. Hal demikian berarti bahwa program
memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi pedesaan.
5.2. Kesimpulan
q Program stimulan dengan pola bergulir belum menunjukkan dampak yang
positif dibidang peternakan, perikanan dan perkebunan. Dampak program
rata-rata masih rendah dengan angka elastisitas kurang dari 1, bahkan
ada yang negatif. Dampak Program yang relatif rendah diakibatkan oleh
(a) ketidaktepatan penentuan penerima bantuan, (b) kualitas pasokan
bantuan dari pihak ketiga (pemasok), dan (c) umur produksi bantuan belum
memasuki fase optimum karena kurang dari 2 tahun. Sedangkan usia
produksi untuk beberapa program belum memasuki masa perguliran
(diantaranya sapi, pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan susu, kapal
ikan dan pabrik es).
q Pengalokasian dana stimulan untuk koperasi yang bergerak di sektor
perkebunan dan peternakan rata-rata dampaknya lebih signifikan bila
dibandingkan dengan dampak dana stimulan yang diberikan pada koperasi
yang bergerak di sektor perikanan. Secara keseluruhan dari kelima aspek
dampak yang diteliti dapat menunjukkan bahwa jika dana stimulan
disalurkan kepada koperasi, maka dampaknya yang ditimbulkan akan
lebih besar dibanding disalurkan kepada anggota.
5.3. Saran
q Penentuan penerima bantuan harus benar-benar memperhitungkan
kesiapan pengelolaan penjiwaan terhadap kopersi serta kecocokan dengan
kondisi alam agar pelaksanaannya menjadi lebih baik. Penentuan pihak
ketiga harus diseleksi secara ketat agar dana stimulan yang diterima
koperasi/anggota terjamin kualitasnya.
q Pembinaan terhadap usaha yang didanai program stimulan harus terus
ditingkatkan karena baik kopersi maupun anggota masih memiliki berbagai
kelemahan baik pada aspek teknis maupun manajemen.
q Karena sifatnya sebagai modal penyertaan maka pengawasan dinas
koperasi terhadap program stimulan harus ditingkatkan termasuk dalam
pelaksanaan perguliran. Diperlukan komitmen dan kerjasama yang tinggi
baik di tingkat koperasi, dinas koperasi maupun Kementerian Negara
Koperasi dan UKM terhadap program.
DAFTAR PUSTAKA
Bahrin. 1996. Etos Kerja, Penerapan Teknologi dan Karakteristik Sosial Ekonomi
Rumah Tangga (Kasus Tiga Desa Tertinggal di Kabupaten Bengkulu Selatan).
Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Center, L.W. 1997. Enviromental Impact “Assement, Mc. Graw Hill Book Company, New York.
Gujarati. 2003. Econometrica. Mc. Graw Hill Book Company. Singapore.
Hedrojogi. 1997. Koperasi : Azas-azas, Teori dan Praktek. Raja Grafindo. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar