IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Penelitian tentang dampak program dana bergulir dilakukan di 23 propinsi pada 44
kabupaten di seluruh Indonesia dari total 30 propinsi yang menerima program.
Kondisi perekonomian daerah yang mendapatkan program rata-rata adalah
daerah yang struktur ekonominya bertumpu pada sektor pertanian, dimana
sektor ini merupakan sektor utama yang berkontribusi terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), lapangan kerja dan perkembangan koperasi.
4.2. Analisa Dampak Program Dana Stimulan
A. Analisa Dampak untuk Unit Penelitian Koperasi
1. Persamaan ASK (Aset Koperasi)
ASK = 4.6851472 + 0.184866 JA + 0.737966 PS + 0.589085 KK
Dari hasil evaluasi model persamaan ASK didapatkan nilai Adjusted Rsquared
sebesar 0.800180, artinya persamaan ASK memiliki tingkat
ketepatan hasil estimasi sesuai model sebesar 80,02%. Rendahnya nilai
elastisitas dampak jumlah anggota terhadap aset koperasi menunjukkan
bahwa rata-rata tingkat simpanan anggota koperasi masih sangat rendah,
sehingga pengaruhnya terhadap aset pun kecil. Dari koperasi yang diteliti,
sebagian besar asetnya adalah berasal dari pengucuran dana stimulan.
Sedangkan kontribusi modal awal koperasi terhadap aset juga masih relatif
kecil. Hal ini disebabkan karena pada saat pendirian koperasi, modal awal
yang disetor anggota relatif kecil.
2. Persamaan OMK (Omset Koperasi)
OMK = 1.501374 + 1.501374 LTK + 0.031343 ASK + 0.810265 CPK
Dari hasil evaluasi model persamaan ASK didapatkan nilai Adjusted Rsquared
sebesar 0.977275, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki
tingkat ketepatan estimasi persamaan OMK memiliki tingkat ketepatan
estimasi 97.73%. Dari persamaan ini dapat diketahui bahwa progresifitas
kenaikan biaya produksi koperasi setelah mendapatkan program stimulan
lebih tinggi dibandingkan progresifitas kenaikan omsetnya. Hal ini disebabkan
karena produktivitas usaha koperasi yang didanai program stimulan belum
maksimal karena umur produksi yang belum sampai pada titik optimal.
Disisi lain, omset koperasi berpotensi untuk ditingkatkan secara progresif
jika jumlah jam kerja koperasi ditingkatkan. Sedangkan peningkatan aset
koperasi masih sangat rendah pengaruhnya terhadap peningkatan aset. Hal
ini disebabkan karena kapasitas produksi koperasi masih cukup besar, namun
jumlah jam kerja koperasi masih belum maksimal.
3. Persamaan CPK (Biaya Produksi Koperasi)
CPK = (1.825815) + 1.093764 OMK + 0.310514 MAT 0.221591 MBT
Dari hasil evaluasi model persamaan ASK didapatkan nilai adjusted Rsquared
sebesar 0.980168, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki
tingkat ketepatan estimasi sesuai model sebesar 98,02%.
Progresifitas peningkatan biaya produksi koperasi masih lebih tinggi dibandingkan
dengan progresifitas peningkatan omset koperasi. Hal ini disebabkan karena rata-rata
manajemen koperasi masih belum ditangani secara profesional dan umur usaha yang
masih belum tahap optimal sehingga tidak menghasilkan pola produksi yang efektif
dan efisien.
Disamping itu efisiensi biaya produksi masih potensial untuk ditingkatkan seiring
dengan peningkatan pengalaman kerja pengurus koperasi. Hal ini disebabkan ratarata
koperasi yang diteliti masih berusia sangat muda sehingga tingkat pengalaman
kerja pengurus pun masih rendah. Disisi lain dalam penelitian ini ditemukan bahwa
semakin tinggi tingkat pendidikan pengurus, maka biaya produksi semakin meningkat.
4.Persamaan LTK (Jumlah Jam Kerja Koperasi)
LTK = 1.682687 + 0.923436 JP + 0.129656 PAK + 0.348845 MAT
4.3. 0.018451 MBT – 0.291965 SPK
Dari hasil evaluasi model persamaan ASK didapatkan nilai “adjusted R-squared”
sebesar 0.942499, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki tingkat ketepatan
estimasi sesuai model sebesar 94,25%. Dari penelitian ini ditemukan bahwa
peningkatan jumlah jam kerja sebagian besar masih ditentukan oleh jumlah pekerja,
sementara jumlah jam kerja rata-rata per pekerja masih sangat rendah. Hal ini
disebabkan karena koperasi adalah unit produksi yang bersifat padat karya, bukannya
padat modal. Sementara tingkat partisipasi anggota masih relatif kecil dampaknya
terhadap peningkatan jumlah jam kerja. Hal ini disebabkan karena keterlibatan
anggota koperasi lebih diarahkan kepada unit-unit usaha yang dikelola oleh anggota.
5.Persamaan JP (Jumlah Pekerja)
JP = (2.016274) + 0.664387 KPS + 0.162760 JA – 0.518682 LTK
+ 1.014212 N + 0.931257 B + 0.989898 PS
Dari hasil evaluasi model persamaan ASK didapatkan nilai “adjusted R-squared”
sebesar 0.840729, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki tingkat ketepatan
estimasi sesuai model sebesar 84.07%. Perbandingan antara rata-rata jumlah
pekerja koperasi dengan rata-rata jumlah anggota koperasi memiliki skala
perbandingan 1 : 6. rata-rata jumlah pekerja koperasi yang bergerak di sektor
peternakan lebih banyak dari jumlah pekerja koperasi yang bergerak di sektor
perikanan. Namun rata-rata jumlah pekerja koperasi yang bergerak di sektor
perkebunan lebih sedikit dari jumlah pekerja koperasi yang bergerak di sektor
perikanan.
6.Persamaan PTK (Pendapatan Total Koperasi)
PTK =OMK – CPK, artinya pendapatan operasional koperasi adalah hasil penjualan
total (omset) koperasi setelah dikurangi dengan total biaya produksi koperasi. Jika
persamaan fungsional biaya produksi koperasi disubstitusikan
ke dalam persamaan pendapatan koperasi, maka dampak program stimulan
terhadap pendapatan koperasi dapat diketahui secara tidak langsung melalui
dampak program stimulan terhadap omset koperasi dan dampak program
stimulan terhadap biaya produksi koperasi.
Tabel 2. Nilai Elastisitas Pengkajian tentang Dampak Program Stimulan
dengan Pola Bergulir melalui Koperasi dibidang Nakinbun
No. Peubah Tingkat Elastisitas
Peternakan Perikanan Perkebunan
1. Volume Usaha 1.487 0.738 1.425
2. Pendapatan -0.049 -0.024 -0.047
3. Penyerapan Tenaga Kerja 1.994 0.99 1.911
4. Etos Kerja 0.035 TAD 0.038
5. Semangat Berkoperasi 0.072 TAD 0.068
B. Analisa Dampak untuk Unit Penelitian Anggota Koperasi
1. Persamaan PAK (Pendapatan Anggota Koperasi)
PAK = 0.892238 + 0.995618 EKA + 0.077243 LU + 0.068274 PS
-0.068281 N.
Elastisitas etos kerja sebesar 99,5618%. Artinya bila terjadi perubahan
sebesar 1% terhadap etos kerja akan diikuti perubahan partisipasi anggota
sebesar 0,9956 atau hampir 1%. Variabel lama usaha sebesar 0.077243
atau 7,7243 % menunjukkan bahwa semakin tua usia koperasi maka tingkat
partisipasi anggota akan meningkat secara degresif sebesar 0,072%. Variabel
program stimulan sebesar 0.068274 menunjukkan bahwa elastisitas
partisipasi anggota koperasi terhadap program stimulan sebesar 6,8274%.
Koefisien variabel N sebesar -0.068281 menunjukkan bahwa elastisitas
partisipasi anggota koperasi terhadap usaha di sektor peternakan sebesar
(0.068281%).
Dari hasil evaluasi persamaan PAK didapatkan nilai adjusted R-squared
sebesar 0.629385, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki tingkat
ketepatan estimasi sesuai model sebesar 62,94%.
2. Persamaan EKA (Etos Kerja Anggota)
EKA = 0.417580 + 0.051155 ICA + 0.510339 PAK + 0.064608 PDA
0.063300 UA + 0.088526 JAK 0.001290 N.
Koefisien variabel ICA sebesar 0.051155 menunjukkan bahwa elastisitas etos
kerja anggota koperasi terhadap pendapatan anggota koperasi sebesar
5.1155% yang berarti bila terjadi perubahan pendapatan anggota sebesar 1% akan
diikuti perubahan etos kerja sebesar 0.05%.
Koefisien variabel pendapatan anggota koperasi sebesar 0.510339 menunjukkan
bahwa elastisitas etos kerja koperasi terhadap partisipasi anggota koperasi sebesar
51.0339%. Variabel pendidikan anggota sebesar 0.064608 menunjukkan bahwa
ealstisitas etos kerja anggota terhadap tingkat pendidikan anggota sebesar 6.4608%.
Variabel umur anggota sebesar -0.063300 menunjukkan bahwa elastisitas etos kerja
terhadap umur anggota sebesar 6.33%. variabel jumlah anggota keluarga sebesar
0.088526 menunjukkan bahwa elastisitas etos kerja anggota terhadap jumlah anggota
keluarga sbesar 8.8526%. Variabel N sebesar 0.001290 menunjukkan bahwa
elastisitas etos kerja anggota terhadap usaha yang berada di sektor peternakan adalah
0.1290%. Dari hasil evaluasi persamaan EKA didapatkan nilai “adjusted R-squared”
sebesar 0.625671, artinya hasil estimasi persamaan OMK memiliki tingkat ketepatan
estimasi sesuai model sebesar 62,57%.
3. Persamaan LTA (Jumlah Jam Kerja Anggota)
LTA = (0.736039) + 0.734867 JP + 0.118550 PS + 0.068511 LU
+ 0.266881 EKA + 0.124286 KB – 0.038267 N.
Koefisien jumlah pekerja sbesar 0.734867 menunjukkan bahwa elastisitas jumlah jam
kerja anggota terhadap jumlah pekerja sebesar 73.4867%, artinya bila terjadi
perubahan jumlah pekerja sebesar 1% maka jumlah jam kerja anggota akan berubah
secara positif sebesar 0.735%. Variabel program stimulan sebesar 0.11855
menunjukkan bahwa elastisitas jumlah jam kerja anggota terhadap besarnya nilai
bantuan sebesar 11.8550%. Variabel LU sebesar 0.068511 menunjukkan bahwa
elastisitas jumlah jam kerja terhadap lama usaha yang dikelola anggota sbesar
6.8511%. Variabel EKA sebesar 0.266881 menunjukkan elastisitas jumlah jam kerja
anggota terhadap etos kerja anggota sebesar 26.688%. Variabel kondisi bantuan (KB)
sebesar 0.124286 menunjukkan elastisitas jumlah jam kerja anggota terhadap kondisi
bantuan sebesar 12.4286%. Variabel N sebesar (0.038267 menunjukkan bahwa
elastisitas jumlah jam kerja anggota terhadap sektor usaha dibidang peternakan
sebesar 3.8267.
Dari hasil evaluasi model persamaan LTA didapatkan nilai “adjusted R-squared”
sebesar 0.835696, artinya hasil estimasi persamaan LTA memiliki tingkat ketepatan
estimasi sesuai model sebesar 83,57%.
4.Persamaan OMA (Omset Kerja)
OMA = 0.737394 + 0.935677 CPA + 0.143232 KB + 0.025412 PS + 0.043654
LTA + 0.015548 KA.
Koefisien CPA (biaya produksi anggota) sebesar 0.935677 menunjukkan bahwa elastisitas omset anggota terhadap biaya produksi sebesar 93.567%. perubahan biaya produksi sebesar 1 % akan diikuti perubahan omset secara positif sebesar 0.936%. Variabel KB sebesar 0.143232 menujukkan bahwa elastisitas omset anggota terhadap kondisi bantuan sebesar 14.3232%. variabel program stimulan sebesar 0.025412 menunjukkan bahwa elastisitas omset anggota terhadap besarnya nilai bantuan sebesar 2.5412%. Variabel
LTA (jumlah jam kerja) sebesar 0.0043654 menunjukkan bahwa elastisitas omset anggota terhadap jumlah jam kerja anggota sebesar 4.3654%. Variabel KA sebesar 0.015547 menunjukkan bahwa elastisitas omset anggota terhadap kondisi alam sebesar 1.5548%. Perubahan kondisi alam sebesar
1% akan diikuti dengan perubahan omset secara positif sebesar 0.0156%.
Dari hasil evaluasi model persamaan OMA didapatkan nilai adjusted Rsquared
sebesar 0.970471, artinya hasil estimasi persamaan OMA memiliki
tingkat ketepatan estimasi sesuai model sebesar 97,05%.
5. Persamaan CPA (Biaya Produksi Anggota)
CPA = (1.323666) + 1.480177 OMA + 0.053782 JP 0.045403 PDA
0.036755 KB.
Koefisien variabel OMA sebesar 1.480177, menunjukkan bahwa perubahan
omset sebesar 1% akan menyebabkan perubahan biaya produksi sebesar
1.48%. Variabel jumlah pekerja 0.053782 menunjukkan bahwa jumlah pekerja
sebesar 1% akan membawa perubahan biaya produksi secara positif sebesar
0.0537%. Variabel PDA sebesar (0.045403) dapat diartikan bahwa elastisitas
biaya produksi anggota terhadap tingkat pendidikan anggota sebesar
4.5403%. Perubahan pendidikan anggota satu tingkat akan menyebabkan
perubahan secara negatif sebesar 0.0454%. Variabel KB sebesar (0.036755)
dapat diartikan bahwa elastisitas biaya produksi anggota terhadap kondisi
bantuan sebesar -3.6755%.
Dari hasil evaluasi model persamaan CPA didapatkan nilai adjusted Rsquared
sebesar 0.992040, artinya hasil estimasi persamaan CPA memiliki
tingkat ketepatan estimasi model sebesar 99,20%.
6. Persamaan ICA (Pendapatan Anggota)
ICA = OMK CPK (persamaan ICA adalah persamaan identitas jadi tidak
ditampilkan dalam olah data).
Tabel 3. Nilai Elastisitas Pengkajian Tentang Dampak
Program Stimulan dengan Pola Bergulir terhadap Anggota Koperasi
No. Peubah Tingkat Elastisitas
Peternakan Perkebunan
1. Partisipasi anggota 0.0729 0.0683
2. Jumlah Jam Kerja 0.1140 0.1185
3. Omset 0.0244 0.2541
4. Etos Kerja 0.0348 0.0348
5. Biaya Produksi 0.0362 -0.0376
6. Pendapatan Anggota -0.0128 -0.0122
Tidak ada komentar:
Posting Komentar