MENGEMBANGKAN
DESA WISATA JAGUNG
Senyum
Tiwuk mengembang. Gadis lulusan SMA senang lantaran egg roll jagung bikinannya menarik perhatian belasa ibu rumah
tangga dan remaja putri, yang hadir pada saat pameran Gelar Karya Pemberdayaan
Masyarakat (GKPM) Expo, di JHCC, 6 Oktober 2013 lalu.
“mayoritas
penduduk Desa Ketaon bermatapencaharian sebagai petani jagung.” Kata Tiwuk.
Selama ini mereka hidup dalam kondisi pas-pasan. Hasil bumi jagung manis dan hibrida, selalu anjlok saat panen tiba.
Universitas Negeri Semarang mulai merumuskan program desa binaan dengan bantuan
dana dari Pertamina. Di bidang pendidikan digulirkan bantuan perlengkapan dan
peralatan sekolah, pendidikan kewirausahaan bagi remaja Desa Ketaon. Juga
dilakukan peningkatan ketrampilan guru-guru desa, pengembangan perpustakaan
sekolah, bimbingan belajar, dan lain-lain.
Dibidang
ekonomi dibuat kelompok usaha boga bahan baku jagung melalui pelatihan pengolahan
pasca panen jagung, menjadi produk setengah jadi (tepung jagung). Kelompok ini
juga dilatih melakukan diversifikasi olahan jagung menjadi kue, serta pembuatan
pakan ikan lele.
Progam
bidang kesehatan dilakukan dengan peningkatakan hidup sehat, sanitasi, dan
lain-lain. Di bidang lingkungan dan infrastuktur ada program pengelolaan sampah
limbah jagung, pembuatan tanaman obat keluarga, perbaikan saluran irigasi dan
lain-lain.
Tiwuk
dan ibunya adalah penerima manfaat pembinaan bidang kewirausahaan. Rosida,
dosen mata kuliah Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang menjelaskan,
“Dulu ketika harga panen jagung anjlok, mereka hanya mengolah jagung jadi
marning saja. Marning camilan dai jagung yang digoreng dengan bumbu asin.” Karena itu dia mengajarkan
diversifikasi olahan jagung menjadi aneka kue antara lain egg roll, stick, brownies, dan bolu gulung. Tentu saja sebelum
diolah menjadi kue, jagung harus dijadikan tepung terlebih dahulu.
Kisah Tiwuk hanyalah segelintir cerita
sukses warga yang menjadi sasaran program Desa Binaan Pertamina. “Cita-cita
saya ingin Desa Ketaon menjadi desa tujuan wisata kampung Jagung dari hulu
sampai hilir.” Ujar Tiwuk. Bagi Pertamina, program Desa Binaan seperti yang
dilaksanakan di Desa Ketaon merupakan salah satu upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan cara member kail. “Dengan kail yang kami
berikan, ternyata mampu menggugah semangat masyarakat untuk berusaha.” Kata
Manager CSR Pertamina Ifki Sukarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar