Senin, 30 Desember 2013

Softskill 16



PRODUK INDONESIA YANG MENDUNIA


     Trade Indonesia Expo (TEI) pada Rabu 16 Oktober 2013 resmi dibuka. Ajang tahunan yang mempertemukan eksportir lokal dan pembeli mancanegara ini disebut sebagai momen untuk meningkatkan perdagangan tanah air. Di tengah kondisi perekonomian yang masih diliputi ketidakpastian maka pengusaha harus jeli melihat peluang dan pasar potensial untuk menggenjot ekspor. Peningkatan kinerja ekspor inilah yang menjadi solusi dari masalah deficit neraca perdagangan Indonesia. Hal ini pula yang ditekankan oleh Wakil Presiden Boediono. Menurutnya, pemerintah akan membantu upaya para pengusaha dalam bentuk promosi salah satunya ajang TEI ini. “Sebagai eksportir, kita semua harus sangat jeli mana pasar yang tumbuh cepat, mana yang baru dan sebelumnya belum dimasuki.” Katanya. 
 
    Pemerintah, lanjutnya, juga akan mendukung dalam proses negosiasi. “pemerintah tentu akan mengamankan kepentingan nasional Indonesia.” Lanjutnya. Salah satu faktor pendukung kejelian ini tentunya adalah aspek keunikana komoditas. Saat Indonesia mampu menyediakan barang yang tidak dapat diberikan oleh Negara lain maka pengusaha lokal akan menjadi penguasa pasar.

Berikut adalah beberapa produk Indonesia yang mendunia, diantaranya:
 

        Rumah Panggung

Rumah panggung yang dapat dibongkar pasang menjadi salah satu produk unggulan di pagelaran TEI kali ini. Salah satunya ialah rumah Bari khas Kabupaten Ogan Hilir, Kecamatan Tanjung Sebrang, Sumatera Selatan. Untuk Rumah Bari tipe 80, Dadang membanderolnya seharga Rp 160 juta. Sementara tipe 46 diberi label harga Rp 45 juta. Rata-rata pembeli mencari tipe 80. Jika diekspor, biaya pengapalan ditanggung pembeli, sehingga, orang asing mengeluarkan duit lebih dari Rp 200 juta untuk 1 unit rumah panggung.

          Kulit Reptil

Industry fashion luar negeri menilai kulit reptil, seperti buaya, memiliki kualitas mumpuni sebagai bahan tas atau jaket, karena itulah ada saja pengusaha dalam negeri yang menggeluti usaha ekspor seperti ini. Sama seperti rambut, karena mengikuti tren fashion, maka permintaan ekspor kulit reptile sangat tergantung suasana hati para penggila busana. Sepanjang tahun ini menurut BPS, kulit buaya dan ular bernilai USD 3,6 juta alias Rp 35 Miliar.

          Otomotif

Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Boediono sangat yakin pertumbuhan industry otomotif Indonesia bisa melebihi Negara-negara yang kini menjadi raja sektor otomotif semisal China dan Thailand. “Pertumbuhan penjualan otomotif Indonesia sekarang lebih tinggi daripada China. Ke depan melihat kinerja ekonomi, kita optimistis bisa lebih unggul pada tahun-tahun mendatang.” Ujar Boediono. Keyakinan tersebut didasarkan atas kinerja penjualan mobil di dalam negeri yang mampu menembus angka 1 juta unit pada tahun lalu. Otomatis, ini menandakan tumbuhnya kinerja sektor otomotif nasional.

          Herbal

Indonesia termasuk salah satu Negara yang masih mempercayai pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Di dalam negeri, banyak ditemukan obat herbal dari tumbuh-tumbuhan. Namun, obat tradisional ini kalah pamor akibat gempuran produk herbal dari China yang juga terkenal akan khasiat dan keampuhannya. Indonesia tercatat sebagai Negara yang memiliki potensi kekayaan herbal nomor 2 setelah Brazil. China ada di peringkat ketiga Negara dengan potensi herbalnya.

          Bulu Mata Palsu

Orang asing ternyata lebih menyukai bulu mata palsu buatan Indonesia ketimbang China. Soalnya, bulu mata palsu Indonesia dibuat dengan tidak menggunakan mesin, sehingga menyerupai aslinya. “kalau di China sana menggunakan mesin, terlihat palsunya dan terlalu rapi makanya tidak banyak disukai.” Kata Pukar Rahmawati, perajin bulu mata palsu asal Purbalingga. Bulu mata palsu Indonesia banyak diminati oleh Negara yang masyarakatnya gandrung akan fashion, diantaranya, Korea, Jepang, China, Malaysia dan Thailand. “Negara itu yang permintaannya terbesar.”

          Batik

Penerapan perjanjian bebas masih menyisakan pro-kontra di kalangan pelaku usaha dalam negeri. Kekhawatirannya mengarah pada persaingan produk dengan Negara lain. Salah satu yang diandalkan Indonesia adalah baik, sebagai produk khas Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO. Ditengah pasar bebas, produk batik Indonesia bakal bersaing dengan produk baik dari Negara tirai bambu yang juga mulai membanjiri pasaran.



 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar