Senin, 30 Desember 2013

Softskill 14

BADAI HAIYAN DI FILIPINA

      Topan Haiyan beberapa waktu lalu meluluhlantahkan daratan Filipina. Palang Merah Filipina melansir data korban tewas akibat terjangan angin terhebat di dunia, itu mencapai lebih dari 1200 orang. Angka itu lebih dari sepuluh kali lipat jumlah korban yang dilaporkan pihak berwenang lokal.

      Angin topan Haiyan merupakan topan terganas yang pernah tercatat di muka bumi. Angin dengan kategori bahaya tingkat lima ini memiliki kecepatan laju sekitar 315 kilometer per jam. Hampir semua bangunan gedung, rumah dan fasilitas public lainnya di kota berpenduduk 220 ribu jiwa itu hancur porak poranda. Topan Haiyan ini mulai menerjang Filipina pada 3 November lalu, dan terus membesar pada 5 November. Puncak keganasan Topan ini terjadi pada 7 hingga 8 November. Lalu apa dampak Topan Haiyan pada Indonesia? Staf Sub Bidang Siklon Tropis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Zaskia, mengatakan dampak Haiyan hanya terasa di Indoneisia pada saat topan itu melanda Filipina sementara sekarang, pantauan satelit Topan tersebut sudah punah.

    “Dampaknya hanya terasa pada saat topan melanda pada 3 sampai 7 dan 8 November lalu. Tapi bukan dampak langsung, karena kebetulan, Haiyan tidak melintasi Indonesia.” Ujarnya. Dia menjelaskan, topan ini hanya melintasi Samudera Pasifik sebelah barat laut, tepatnya di sebelah barat Filipina atau utara Papua, lalu melewati Filipina dan sampai ke daratan Cina Selatan. Oleh karena itu, dia melanjutkan, dampak secara langsung tidak ada. Namun dampak tidak langsung cukup terasa, misalnya masa udara di Indonesia banyak yang tertarik oleh Haiyan.

     Sementara itu, kepala pusat data, informasi, dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho segendang dengan Zaskia. Hanya saja, meski sekarang tidak ada dampak secara langsung dari Topan Haiyan, tapi masyarakat di Indonesia tetap harus waspada. Di sebagian besar wilayah republic ini, dia melanjutkan, bakal terjadi angin puting beliung karena sekarang ini masa transisi dan musim kemarau ke hujan. Data BNPB, sebanyak 23 kabupaten diterjang puting beliung, “2 korban meninggal dan sebanyak 1.706 rumah rusak.” Kata Sutopo. Namun Siklon Tropis dan Puting Beliung ini memiliki karakter berbeda. Siklon Tropis ini merupakan angin laut, sementara puting beliung sifatnya lokal di daratan-daratan tertentu.
 
    Tak hanya merusak sejumlah wilayah di Filipina, hantaman badai Haiyan juga mengguncang perekonomian Negara tersebut. Hebatnya, Filipina tak punya niat berutang untuk mendanai rekonstruksi sejumlah wilayah yang hancur disapu badai. Seperti dikutip dari Bloomberg, badai Haiyan yang terjadi sabtu pecan lalu menghantam 41 Provinsi dan meratakan lebih dari 150 ribu rumah di Filipina. Tak hanya pemukiman warga, akses jalan dan infrastruktur lainnya juga rusak parah akibat hantaman badai tersebut.

    Sejauh ini, sekitar 6,9 juta penduduk telah merasakan dampak bencana yang telah menewaskan ribuan orang tersebut. Akibatnya, Direktur Penelitian dan Pengembangan di Kinetic Analysis Corp. Charles Watson menaksir kerugian yang diderita Filipina mencapai US$ 12 Miliar hingga US$ 15 Miliar atau sekitar Rp 139 triliun hingga Rp 174 triliun. Atas kerugian tersebut, Presiden Filipina Benigno Aquino III mengatakan, pemerintah memiliki dana sekitar 18,7 Miliar Peso atau setara Rp 5 triliun untuk mendanai biaya rekonstruksi sejumlah wilayah di negaranya.

    Sementara itu, Bendahara Filipina Rosalia de Leon mengungkapkan, negaranya tak berniat menjual surat utang (obligasi) untuk mendanai proses pembangunan kembali sejumlah wilayah yang hancur karena badai. Dalam pesan singkatnya, dia dengan mantap menyatakan Negara memiliki cukup modal untuk membangun kembali Filipina. Dari prediksi total kerugian tersebut, Filipina hanya bisa menerima biaya asuransi sekitar 10% - 15%. Sementara saat badai Sandy menerpa Amerika Serikat (AS), Negara adidaya itu menerima dana asuransi sebesar 50% dari total kerugiannya.



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar