Senin, 30 Desember 2013

Softskill 17



MENGENAL ANIES BASWEDAN


      Anies Rasyid Baswedan Ph.D., lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 dia adalah intelektual asal Indonesia memiliki kepedulian terhadap masyarakat akar rumput khususnya dalam bidang pendidikan. Ia menelurkan Gerakan Indonesia Mengajar yang mengirimkan anak-anak muda terbaik negeri untuk mengajar di Sekolah Dasar selama satu tahun. Selain memiliki pemahaman terhadap masyarakat akar rumput, ia merupakan seorang intelektual yang memiliki kompetensi internasional, hal ini terbukti dari beberapa penghargaan internasional yang dia dapatkan.

Pendidikan

          Pendidikan Dasar

Anies Baswedan mulai mengenyam bangku pendidikan pada usia 5 tahun. Saat itu Anies kecil bersekolah di TK Masjid Syuhada, Yogyakarta, TK ini merupakan salah satu TK bersejarah di Yogyakarta. Menginjak usia 6 tahun, Anies masuk ke SD Laboratori, Yogyakarta. Ini merupakan salah satu SD terbaik di Yogyakarta. Saat SD ini pula lah Anies Baswedan pertama kalinya melatih diri untuk berbicara di depan umum, saat memasuki kelas 5 dan 6 Anies ditunjuk oleh gurunya untuk berpidato saat acara Idul Adha yang diselenggarakan di Sekolah.

          SMP

Anies kemudian melanjutkan studinya ke SMP Negeri 5, ini merupakan salah satu SMP unggulan di Yogyakarta. Jiwa sosialnya semakin tertanam di masa ini. Ia didaulat menjadi ketua Seksi Pengabdian Masyarakat di sekolah.

          SMA

Selesai mengenyamm pendidikan di bangku SMP, Anies melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2 Yogyakarta. Pada masa ini Anies mulai merasakan pentingnya kompetensi di level internasional. Belum genap satu tahun mengenyam bangku SMA, ia sudah didaulat mejadi wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Posisi ini membawanya mewakili sekolah untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan di Jakarta pada September 1985. Ada 300 delegasi OSIS seluruh Indonesia pada acara tersebut. Pertemuan tersebut menelurkan seorang pemimpin yakni Anies Baswedan. Secara tidak langsung pada saat itu ia adalah ketua OSIS se-indonesia, padahal ia baru menginjak kelas 1 SMA. Posisi ini semakin mengasah jiwa kepemimpinan karena harus memimpin para ketua OSIS.

       Perguruan Tinggi

Anies Baswedan menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM). Yogyakarta. Saat kuliah Anies aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Setelah lama dibekukan karena kebijakan Orba, organisasi mahasiswa akhirnya dibolehkan kembali ada di kampus. Saat itu Anies menjadi ketua Senat Mahasiswa UGM yang pertama setelah dibekukan dalam jangka waktu yang lama. Sewaktu menjadi mahasiswa Anies Baswedan juga mendapat beasiswa Japan Airlines Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas bidan Asian Studies di Universitas Sophia, Tokyo Jepang. Anies lulus kuliah pada tahun 1995, setahun kemudian ia mendapat beasiswa melanjutkan studi master bidang International Security and Economic Policy, di Universitas of Maryland, College Park. Setelah lulus dari program master ia mendapatkan beasiswa program doktoral dari Northern Illinois University. Disertasi Anies Baswedan tentang “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia.” Pemikirannya mengenai otonomi daerah dan desentralisasi tidak hanya tertuang dalam disertasinya.
 
Pemikiran

          Melunasi Janji Kemerdekaan

Dalam perspektif Anies Baswedan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 negara ini tak hanya sedang bercita-cita, melainkan sedang berjanji. Menurutnya Republik ini dibangun dengan ikatan janji, ia menyebutnya Janji Kemerdekaan. Janji kemerdekaan itu diantaranya janji perlindungan, kesejahteraan, pencerdasan dan peran global pada setiap anak bangsa. Menurutnya masih banyak masyarakat yang belum dilunasi janji kemerdekaannya. Baginya pelunasan janji itu tidak hanya tanggung jawab konstitusional negara dan pemerintah, melainkan tanggung jawab moral setiap anak bangsa yang telah mendapat pelunasan janji yakni telah terlindungi, tersejahterakan, dan tercerdaskan. Untuk melunasi janji kemerdekaan tersebut, maka Anies Baswedan memiliki beberapa pemikiran dan inisiatif yang ia wujudkan dengan beberapa pihak yang bersama-sama bersedia turun tangan.

          Pendidikan Sebagai Eskalator Ekonomi

Janji kemerdekaan untuk pencerdasan warga negara diwujudkan Anies dalam beberapa inisiatif. Menurut Anies Baswedan selama empat atau lima dekade terakhir, pendidikan menjadi eskalator sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan, kelas menengah atas Indonesia saat ini adalah kelas menengah ke bawah dulunya. Karena pendidikan khususnya pendidikan tinggi-lah status sosial ekonomi dapat naik. Berbeda dengan beberapa dekade lalu, kini eskalator ini tidak bisa lagi dinaiki semua orang karena tingginya biaya pendidikan dan akses pendidikan yang terbatas. Untuk mengatasi maslaha tersebut, Anies Baswedan menelurkan beberapa insiatif pendidikan yang menciptakan perubahan positif di masyarakat.

          Kualitas Manusia Indonesia

Salah satu janji kemerdekaan adalah janji kesejahteraan. Menurut Anies Baswedan titik berangkat kesejahteraan bukan seperti dalam perspektif lama yakni Sumber Daya Alam (SDA), titik berangkatnya adalah kesadaran bahwa garda terdepan untuk meraih kemenangan adalah kualitas manusia. Ia menggunakan istilah kualitas manusia bukan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dikarenakan karena manusia Indonesia tidak boleh dipandang semata-mata sebagai sumber daya. Kualitas manusia ini hanya bisa diraih lewat pendidikan yang berkualitas. Pendidikan berkualitas itu sebab utamanya bukan karena gedung, buku, kurikulum atau bahasa yang berkualitas. Untuk mendorong hal tersebut menurutnya kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang menggerakkan manusia Indonesia. Kepemimpinan yang menginspirasi, bukan mendikte. Kepemimpinan yang bersifat patron-client tidak lagi cocok untuk kondisi Indonesia saat ini. Yang lebih cocok menurut Anies adalah kepemimpinan yang mampu membuat orang bergerak, turun tangan dan berkontribusi untuk menyelesaikan masalah.

          Pemahaman Akar Rumput dan Kompetensi Global

Salah satu janji kemerdekaan adalah janji berperan dalam tingkat global. Menurut Anies Baswedan dahulu pada saat Sumpah Pemuda misalnya seorang Jawa atau Sunda menjadi Indonesia tanpa kehilangan Jawa atau Sundanya, sekarang kesadaran seperti itu adalah bahwa kita juga warga dunia. Menurutnya kesadaran yang saat ini diperlukan adalah kesadaran melampaui Indonesia (beyond Indonesia). Kepada para mahasiswa Anies sering mengatakan kompetitor mereka bukan lagi dari Universitas yang berada di negeri ini. Kompetitor mahasiswa itu adalah lulusan Melbourne, AS, Tokyo, dan lain-lain yang memiliki kemampuan bahasa, ilmu pengetahuan, dan jaringan internasional. Menurutnya yang penting untuk dimiliki saat ini adalah kompetensi yang bersifat global dan pemahaman akan permasalahan akar rumput yang nyata terjadi di masyarakat. Istilah yang kerap ia kemukakan adalah grass roots understanding and world class competence (pemahaman akar rumput dan kompetensi tingkat dunia). 
 
 
http://id.wikipedia.org/wiki/Anies_Baswedan



Softskill 16



PRODUK INDONESIA YANG MENDUNIA


     Trade Indonesia Expo (TEI) pada Rabu 16 Oktober 2013 resmi dibuka. Ajang tahunan yang mempertemukan eksportir lokal dan pembeli mancanegara ini disebut sebagai momen untuk meningkatkan perdagangan tanah air. Di tengah kondisi perekonomian yang masih diliputi ketidakpastian maka pengusaha harus jeli melihat peluang dan pasar potensial untuk menggenjot ekspor. Peningkatan kinerja ekspor inilah yang menjadi solusi dari masalah deficit neraca perdagangan Indonesia. Hal ini pula yang ditekankan oleh Wakil Presiden Boediono. Menurutnya, pemerintah akan membantu upaya para pengusaha dalam bentuk promosi salah satunya ajang TEI ini. “Sebagai eksportir, kita semua harus sangat jeli mana pasar yang tumbuh cepat, mana yang baru dan sebelumnya belum dimasuki.” Katanya. 
 
    Pemerintah, lanjutnya, juga akan mendukung dalam proses negosiasi. “pemerintah tentu akan mengamankan kepentingan nasional Indonesia.” Lanjutnya. Salah satu faktor pendukung kejelian ini tentunya adalah aspek keunikana komoditas. Saat Indonesia mampu menyediakan barang yang tidak dapat diberikan oleh Negara lain maka pengusaha lokal akan menjadi penguasa pasar.

Berikut adalah beberapa produk Indonesia yang mendunia, diantaranya:
 

        Rumah Panggung

Rumah panggung yang dapat dibongkar pasang menjadi salah satu produk unggulan di pagelaran TEI kali ini. Salah satunya ialah rumah Bari khas Kabupaten Ogan Hilir, Kecamatan Tanjung Sebrang, Sumatera Selatan. Untuk Rumah Bari tipe 80, Dadang membanderolnya seharga Rp 160 juta. Sementara tipe 46 diberi label harga Rp 45 juta. Rata-rata pembeli mencari tipe 80. Jika diekspor, biaya pengapalan ditanggung pembeli, sehingga, orang asing mengeluarkan duit lebih dari Rp 200 juta untuk 1 unit rumah panggung.

          Kulit Reptil

Industry fashion luar negeri menilai kulit reptil, seperti buaya, memiliki kualitas mumpuni sebagai bahan tas atau jaket, karena itulah ada saja pengusaha dalam negeri yang menggeluti usaha ekspor seperti ini. Sama seperti rambut, karena mengikuti tren fashion, maka permintaan ekspor kulit reptile sangat tergantung suasana hati para penggila busana. Sepanjang tahun ini menurut BPS, kulit buaya dan ular bernilai USD 3,6 juta alias Rp 35 Miliar.

          Otomotif

Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Boediono sangat yakin pertumbuhan industry otomotif Indonesia bisa melebihi Negara-negara yang kini menjadi raja sektor otomotif semisal China dan Thailand. “Pertumbuhan penjualan otomotif Indonesia sekarang lebih tinggi daripada China. Ke depan melihat kinerja ekonomi, kita optimistis bisa lebih unggul pada tahun-tahun mendatang.” Ujar Boediono. Keyakinan tersebut didasarkan atas kinerja penjualan mobil di dalam negeri yang mampu menembus angka 1 juta unit pada tahun lalu. Otomatis, ini menandakan tumbuhnya kinerja sektor otomotif nasional.

          Herbal

Indonesia termasuk salah satu Negara yang masih mempercayai pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit. Di dalam negeri, banyak ditemukan obat herbal dari tumbuh-tumbuhan. Namun, obat tradisional ini kalah pamor akibat gempuran produk herbal dari China yang juga terkenal akan khasiat dan keampuhannya. Indonesia tercatat sebagai Negara yang memiliki potensi kekayaan herbal nomor 2 setelah Brazil. China ada di peringkat ketiga Negara dengan potensi herbalnya.

          Bulu Mata Palsu

Orang asing ternyata lebih menyukai bulu mata palsu buatan Indonesia ketimbang China. Soalnya, bulu mata palsu Indonesia dibuat dengan tidak menggunakan mesin, sehingga menyerupai aslinya. “kalau di China sana menggunakan mesin, terlihat palsunya dan terlalu rapi makanya tidak banyak disukai.” Kata Pukar Rahmawati, perajin bulu mata palsu asal Purbalingga. Bulu mata palsu Indonesia banyak diminati oleh Negara yang masyarakatnya gandrung akan fashion, diantaranya, Korea, Jepang, China, Malaysia dan Thailand. “Negara itu yang permintaannya terbesar.”

          Batik

Penerapan perjanjian bebas masih menyisakan pro-kontra di kalangan pelaku usaha dalam negeri. Kekhawatirannya mengarah pada persaingan produk dengan Negara lain. Salah satu yang diandalkan Indonesia adalah baik, sebagai produk khas Indonesia yang sudah diakui oleh UNESCO. Ditengah pasar bebas, produk batik Indonesia bakal bersaing dengan produk baik dari Negara tirai bambu yang juga mulai membanjiri pasaran.